I.
Judul : Osmosis pada kentang dan
wortel
II.
Tujuan : Agar dapat mengetahui
terjadinya proses osmosis pada suatu sel
III.
Alat dan Bahan :
1.
Pisau
2.
4
buah cawan petri
3. Stopwatch
4. Neraca
5. Kentang
6. Wortel
7.
Larutan
glukosa 5%
8. Larutan glukosa 10%
9. Larutan glukosa 15%
10. Larutan garam 5%
11.
Larutan
garam 10%
12. Larutan garam 15%
13. Larutan air
IV.
Langkah kerja :
1.
Kupaslah
kentang.
2.
Potong
kentang sebanyak 4 potong. Usahakan potongan kentang tersebut memiliki berat
yang sama.
3. Siapkan larutan gula
5 %, 10%, 5 % dan larutan garam 5 %, 10 %, 15 %, masing-masing
dalam cawan petri.
4. Masukkan potongan
kentang secara bersamaan ke masing-masing gelas ukur yang telah diberi untuk
setiap larutan.
5. Biarkan potongan
kentang tersebut terendam selama 15 menit.
6. Periksa keadaan
kentang tersebut, kemudian timbang ulang kentang tersebut dan catat hasilnya.
7.
Lakukan
hal yang sama pada potongan wortel.
V.
Dasar
teori
Kita telah
mengetahui bahwa membran plasma bersifat selektif permeabel (semipermeabel)
yang artinya membran plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu.
Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam, yaitu transpor
pasif dan transpor aktif.
1) Transpor
pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel.
Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan dari konsentrasi tinggi ke
rendah. Contoh transpor pasif adalah difusi dan osmosis.
2) Transpor
aktif adalah perpindahan molekul atau ion menggunakan energi dari sel itu.
Contoh transport aktif adalah pompa ion natrium (Na+)/kalium (K+),
endositosis,dan eksositosis.
Apa
perbedaan antara difusi dengan osmosis? Uraianberikut akan membahas proses
terjadinya transpor pasif dan transpor aktif dengan lebih rinci.
1) Difusi
Difusi
dapat diartikan perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari
larutan
konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah
(hipotenis).
Dengan kata lain setiap zat akan berdifusi menuruni gradien
konsentrasinya.
Hasil dari difusi adalah konsentrasi yang sama antara larutan
tersebut
dinamakan isotonis.
Sebagai
contoh, setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di
dalammedium udara). Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume
air dalam gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam medium air)
sehingga kerapatan zat tersebut merata.
Peristiwa
difusi dapat diamati ketika kitamemasukkan segumpal gula ke dalam air (a),
molekul molekulnya terlarut (b), dan tersebar (berdifusi) (c). Pada akhirnya
proses difusi menyebabkan gula tersebar merata ke dalam air
(d).
Kecepatan
zat berdifusi melalui membran sel tidak hanya tergantung pada gradien
konsentrasi, tetapi juga pada besar, muatan, dan daya larut dalam lemak
(lipid). Membran sel kurang permeabel terhadap ion-ion (Na+,Cl–, K+)
dibandingkan dengan molekul kecil yang tidak bermuatan. Dalam keadaan yang sama
molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui membran sel daripada molekul besar.
Molekul-molekul
yang bersifat hidrofobik dapat bergerak dengan mudahmelalui membran daripada
molekul-molekul hidrofolik. Molekul-molekul yang besar dan ion dapat bergerak
melalui membran
2) Difusi
dengan Fasilitas (Difusi Terbantu)
Difusi
terbantu merupakan proses difusi dengan perantara protein pembawa (carrier
protein). Arah perpindahan molekul seperti halnya pada difusi biasa yaitu dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, hanya saja protein pembawa membantu
proses perpindahan molekul ini.
Difusi terbantu merupakan transpor melalui media pembawa. Pada proses ini, molekul diikat oleh reseptor pada sisi luar sel dan dilewatkan melalui membran plasma oleh protein transmembran yang telah mengalami perubahan susunan. Setelah itu, protein pembawa kembali pada susunan semula. Proteipembawa juga dapat membuat celah yang dapat dilalui oleh ion-ion seperti Cl– dan Na+. Perhatikan skema difusi terbantu pada Gambar di samping.
3) Osmosis
Osmosis
merupakan difusi air melalui selaput semipermeabel. Air akan bergerak dari
daerah yang mempunyai konsentrasi larutan rendah ke daerah
yang
mempunyai konsentrasi larutan tinggi. Tekanan osmosis dapat diukur dengan suatu
alat yang disebut osmometer. Air akan bergerak dari daera dengan tekanan
osmosis rendah ke daerah dengan tekanan osmosis tinggi. Sel akan mengerut jika
berada pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi.
Hal
ini terjadi karena air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis. Sebaliknya
jika sel berada pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan
banyak menyerap air, karena air berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Jika
sel-sel tersebut adalah sel tumbuhan, maka akan terjadi tekanan turgor apabila
dalam lingkungan hipotonis. Sebaliknya jika sel tumbuhan beradapad lingkungan
hipertonis, dapat mengalami plasmolisis yaitu terlepasnya sel dari dinding sel.
VI.
Hasil
pengamatan
Table hasil
pengamatan pada larutan gula
No
|
Bahan
|
Konsentrasi %
|
Massa awal (gram)
|
Massa akhir (gram)
|
1.
|
Kentang
|
Gula
5%
|
1,5
|
1,5
|
|
|
Gula
10%
|
1,4
|
1,3
|
|
|
Gula
15%
|
1,2
|
1,1
|
|
|
Air
|
1,3
|
1,4
|
2.
|
Wortel
|
Gula
5%
|
1,1
|
1,1
|
|
|
Gula
10%
|
1,0
|
0,9
|
|
|
Gula
15%
|
1,4
|
1,3
|
|
|
Air
|
1,2
|
1,3
|
Table hasil pengamatan pada larutan
garam
No
|
Bahan
|
Berat
awal
(gram)
|
Berat akhir (gram)
|
|||
5%
|
10%
|
15%
|
Air
|
|||
1.
|
Kentang
|
1,4
|
1,2
|
1,2
|
1,1
|
1,5
|
2.
|
Wortel
|
1,2
|
1,2
|
1,2
|
1,1
|
1,3
|
VII.
Pembahasan
Saat
kentang direndam dalam larutan garam akan terjadi perpindahan air secara
osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan
Peristiwa perendaman kentang dan wortel
pada air garam ini berakibat pada tiga hal:
1.
Sel-sel
kentang kekurangan air (isi sel), akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan
penurununan tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya kentang
menjadi empuk dan lembek
2.
Terjadi
penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan.
3. Kelunakan kentang dan
pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin pekat larutan
garamnya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan
beratnya. Dan juga sebaliknya pada penambahan berat.
Osmosis adalah masuknya larutan dari yang berkonsentrasi
tinggi (disini gula) ke konsentrasi rendah (larutan di dalam kentang). karena
kemasukan air garam, akibatnya sitoplasma sel menjadi penuh sehingga membran
sel mengembang. Tidak seperti hewan, tumbuhan punya dinding sel, jadi
kalau membrannya mengembang akan mendesak dinding sel. Akibatnya dinding sel
nya jadi kaku (kentang jadi keras).
Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi perpindahan molekul
selama potongan kentang direndam dalam larutan gula 10 %. Konsentrasi air
dalam larutan gula 10% adalah 90% sedangkan konsentrasi air dalam potongan kentang
lebih dari 90%. Akibat perbedaan konsentrasi tersebut molekul air dari potongan
kentang berpindah ke larutan gula
Apabila larutan gula dibuat makin pekat, konsentrasinya
semakin besar, maka penambahan berat yang dialami oleh potongan kentang itu akan
semakin besar dan cepat karena perbedaan konsentrasi zat semakin besar. Hal
tersebut mengakibatkan air semakin cepat berpindah dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi.
Larutan hipotonis adalah larutan yang mempunyai konsentrasi
yang lebih rendah, sedangkan larutan hipertonis adalah larutan yang mempunyai
konsentrasi lebih tinggi (pekat).
VIII.
Kesimpulan
-Osmosis
adalah masuknya larutan dari yang berkonsentrasi tinggi (disini gula) ke
konsentrasi rendah (larutan di dalam kentang).
-
Difusi merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat
(padat,cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang
berkonsentrasi rendah, baik melewati membran ataupun tidak.
-
Pada perendaman kentang dan wortel pada larutan gula akan mengalami penaikan
massa
-
Pada perendaman kentang dan wortel pada larutan garam akan mengalami penurunan
massa
IX.
Daftar pustaka
Kebumen, 03 September 2012
Praktikan,
Yani Nurtiati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar