Kamis, 20 September 2012

Laporan Biologi "Osmosis"


I.                     Judul                   : Osmosis pada kentang dan wortel
II.                    Tujuan                : Agar dapat mengetahui terjadinya proses osmosis pada suatu sel
III.                  Alat dan Bahan : 

1.         Pisau
2.        4 buah cawan petri
3.       Stopwatch
4.       Neraca
5.       Kentang
6.       Wortel
7.        Larutan glukosa 5%
8.       Larutan glukosa 10%
9.       Larutan glukosa 15%
10.      Larutan garam 5%
11.        Larutan garam 10%
12.      Larutan garam 15%
13.      Larutan air


IV.                  Langkah kerja  :
1.         Kupaslah kentang.
2.        Potong kentang sebanyak 4 potong. Usahakan potongan kentang tersebut memiliki berat yang sama.
3.       Siapkan larutan gula 5 %, 10%,  5 %  dan larutan garam 5 %, 10 %, 15 %, masing-masing dalam cawan petri.
4.       Masukkan potongan kentang secara bersamaan ke masing-masing gelas ukur yang telah diberi untuk setiap larutan.
5.       Biarkan potongan kentang tersebut terendam selama 15 menit.
6.       Periksa keadaan kentang tersebut, kemudian timbang ulang kentang tersebut dan catat hasilnya.
7.        Lakukan hal yang sama pada potongan wortel.
V.                   Dasar teori
 Kita telah mengetahui bahwa membran plasma bersifat selektif permeabel (semipermeabel) yang artinya membran plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu. Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.

1)         Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan dari konsentrasi tinggi ke rendah. Contoh transpor pasif adalah difusi dan osmosis.
2)       Transpor aktif adalah perpindahan molekul atau ion menggunakan energi dari sel itu. Contoh transport aktif adalah pompa ion natrium (Na+)/kalium (K+), endositosis,dan eksositosis.

              Apa perbedaan antara difusi dengan osmosis? Uraianberikut akan membahas proses terjadinya transpor pasif dan transpor aktif dengan lebih rinci.

1)         Difusi

                   Difusi dapat diartikan perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari
larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah
(hipotenis). Dengan kata lain setiap zat akan berdifusi menuruni gradien
konsentrasinya. Hasil dari difusi adalah konsentrasi yang sama antara larutan
tersebut dinamakan isotonis.

                      Sebagai contoh, setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di dalammedium udara). Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air dalam gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam medium air) sehingga kerapatan zat tersebut merata.
                      Peristiwa difusi dapat diamati ketika kitamemasukkan segumpal gula ke dalam air (a), molekul molekulnya terlarut (b), dan tersebar (berdifusi) (c). Pada akhirnya proses difusi menyebabkan gula tersebar  merata ke dalam air (d). 

            Kecepatan zat berdifusi melalui membran sel tidak hanya tergantung pada gradien konsentrasi, tetapi juga pada besar, muatan, dan daya larut dalam lemak (lipid). Membran sel kurang permeabel terhadap ion-ion (Na+,Cl–, K+) dibandingkan dengan molekul kecil yang tidak bermuatan. Dalam keadaan yang sama molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui membran sel daripada molekul besar.

            Molekul-molekul yang bersifat hidrofobik dapat bergerak dengan mudahmelalui membran daripada molekul-molekul hidrofolik. Molekul-molekul yang besar dan ion dapat bergerak melalui membran
                     
2)       Difusi dengan Fasilitas (Difusi Terbantu)


                    Difusi terbantu merupakan proses difusi dengan perantara protein pembawa (carrier protein). Arah perpindahan molekul seperti halnya pada difusi biasa yaitu dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, hanya saja protein pembawa membantu proses perpindahan molekul ini.


                    Difusi terbantu merupakan transpor melalui media pembawa. Pada proses ini, molekul diikat oleh reseptor pada sisi luar sel dan dilewatkan melalui membran plasma oleh protein transmembran yang telah mengalami perubahan susunan. Setelah itu, protein pembawa kembali pada susunan semula. Proteipembawa juga dapat membuat celah yang dapat dilalui oleh ion-ion seperti Cl– dan Na+. Perhatikan skema difusi terbantu pada Gambar di samping.

3)       Osmosis

                    Osmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeabel. Air akan bergerak dari daerah yang mempunyai konsentrasi larutan rendah ke daerah
yang mempunyai konsentrasi larutan tinggi. Tekanan osmosis dapat diukur dengan suatu alat yang disebut osmometer. Air akan bergerak dari daera dengan tekanan osmosis rendah ke daerah dengan tekanan osmosis tinggi. Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi.
                    Hal ini terjadi karena air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis. Sebaliknya jika sel berada pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan banyak menyerap air, karena air berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Jika sel-sel tersebut adalah sel tumbuhan, maka akan terjadi tekanan turgor apabila dalam lingkungan hipotonis. Sebaliknya jika sel tumbuhan beradapad lingkungan hipertonis, dapat mengalami plasmolisis yaitu terlepasnya sel dari dinding sel.

VI.                  Hasil pengamatan

Table hasil pengamatan pada larutan gula

No
Bahan
Konsentrasi %
Massa awal (gram)
Massa akhir (gram)
1.
Kentang
Gula 5%
1,5
1,5


Gula 10%
1,4
1,3


Gula 15%
1,2
1,1


Air
1,3
1,4
2.
Wortel
Gula 5%
1,1
1,1


Gula 10%
1,0
0,9


Gula 15%
1,4
1,3


Air
1,2
1,3
Table hasil pengamatan pada larutan garam
No
Bahan
Berat awal
(gram)
Berat akhir (gram)
5%
10%
15%
Air
1.
Kentang
1,4
1,2
1,2
1,1
1,5
2.
Wortel
1,2
1,2
1,2
1,1
1,3
VII.                Pembahasan
Saat kentang direndam dalam larutan garam akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan
Peristiwa perendaman kentang dan wortel pada air garam  ini berakibat pada tiga hal:
1.         Sel-sel kentang kekurangan air (isi sel), akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan penurununan tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya kentang menjadi empuk dan lembek
2.        Terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan.
3.       Kelunakan kentang dan pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin pekat larutan garamnya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya. Dan juga sebaliknya pada penambahan berat.
Osmosis adalah masuknya larutan dari yang berkonsentrasi tinggi (disini gula) ke konsentrasi rendah (larutan di dalam kentang). karena kemasukan air garam, akibatnya sitoplasma sel menjadi penuh sehingga membran sel mengembang. Tidak seperti  hewan, tumbuhan punya dinding sel, jadi kalau membrannya mengembang akan mendesak dinding sel. Akibatnya dinding sel nya jadi kaku (kentang jadi keras).
Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi perpindahan molekul selama potongan kentang direndam dalam larutan gula  10 %. Konsentrasi air dalam larutan gula 10% adalah 90% sedangkan konsentrasi air dalam potongan kentang lebih dari 90%. Akibat perbedaan konsentrasi tersebut molekul air dari potongan kentang berpindah ke larutan gula
Apabila larutan gula dibuat makin pekat, konsentrasinya semakin besar, maka penambahan berat yang dialami oleh potongan kentang itu akan semakin besar dan cepat karena perbedaan konsentrasi zat semakin besar. Hal tersebut mengakibatkan air semakin cepat berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
Larutan hipotonis adalah larutan yang mempunyai konsentrasi yang lebih rendah, sedangkan larutan hipertonis adalah larutan yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi (pekat).
VIII.               Kesimpulan
-Osmosis adalah masuknya larutan dari yang berkonsentrasi tinggi (disini gula) ke konsentrasi rendah (larutan di dalam kentang).
-  Difusi merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat (padat,cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah, baik melewati membran ataupun tidak.
-  Pada perendaman kentang dan wortel pada larutan gula akan mengalami penaikan massa
-  Pada perendaman kentang dan wortel pada larutan garam akan mengalami penurunan massa
IX.                  Daftar pustaka

Kebumen, 03 September 2012
                                                                                                        Praktikan,


                                                                                                       
                                                                                                       Yani Nurtiati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar